Di Desa Giripurno terdapat beberapa sumber mata air yang dikenal dengan nama tuk atau kali. Sumber air tersebut terletak diberbagai area lahan, baik lereng perbukitan maupun lembah. Beberapa sumber air mengalir sepanjang tahun, diantaranya adalah Tuk Sebandot, Kali Winong, Dan Kali Sabrang. Sumber air tersebut yang menjadi penopang kebutuhan air warga masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Namun karena kondisi letak mata air dan debitnya, air tersebut belum dapat dan belum mencukupi untuk kebutuhan pertanian. Fasilitas jalan utama desa sudah cukup memadai, meski ada beberapa yang memiliki kondisi jalan yang cukup memprihatinkan.
Secara umum, Desa Giripurno belum memiliki rencana strategis atau rencana jangka panjang dalam pengembangan pariwisatanya. Perencanaan merupakan bagian yang sangat penting dalam berorganisasi, oleh sebab itu dalam organisasi memiliki proses dalam menentukan arah tujuan organisasi tersebut, dengan harapan untuk mencapai titik tujuan yang telah ditentukan.
Selama ini pariwisata di Giripurno pengawasannya belum terintegrasi. Pihak pemerintah desa hanya mengetahui aktivitas wisata di daerahnya namun belum terlalu jauh dalam intervensi pengelolaan. Pengawasan secara umum bertujuan untuk mengontrol proses aktivitas, dengan tujuan untuk memastikan aktivitas di lapangan sudah sesuai harapan atau sebaliknya.
Pergerakan dari Desa Giripurno dalam hal pariwisata, masih dilakukan secara individu. Para warga yang memiliki lahan wisata membuka lokasi wisata secara mandiri dengan pengelolaan seadanya. Misalnya lokasi wisata air terjun Giripurno. Wisata tersebut dikelola mandiri oleh pemilik lahan, dari mulai penentuan tiket masuk sampai pengelolaan fasilitasnya. Pergerakan merupakan bagian dari suatu bentuk dorongan kepada anggota organisasi demi menimbulkan rasa ketulusan dan keikhlasan dalam bekerja di organisasi demi harapan dan tujuan yang dapat diraih, dalam pergerakan pengarahan sangat amat penting karena bilamana terjadi kesalahan atau penyimpangan dapat dievaluasi secara langsung.
Amenitas di tempat wisata Giripurno belum memadai. Belum terdapat toko cinderamata maupun rumah makan, di sekitar tempat wisata. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan tempat wisata di Giripurno masih sangat terbengkalai. Lokasi wisata yang saat ini sudah ada di Giripurno memiliki fasilitas yang sangat minim. Hal tersebut dikarenakan kurangnya sinergi antara masyarakat dengan pemerintah untuk pengelolaan tempat wisata. Amenita merupakan fasilitas di luar akomodasi yang dimanfaatkan wisatawan selama berwisata di suatu destinasi. Sehingga diperlukan pendampingan pengorganisasian yang baik menuju pengembangan masyarakat yang berkelanjutan, termasuk pariwisata.
Akses ke tempat wisata yang berada di Desa Giripurno masih sulit. Selain karena kondisi jalan dengan kondisi kemiringan yang cukup ekstrim juga ada beberapa yang masih berbentuk tanah. Selain itu untuk menuju tempat wisata tersebut ada beberapa yang hanya bisa dijangkau dengan motor bahkan hanya bisa jalan kaki. Selain itu juga tidak ada angkutan umum untuk menuju Desa Giripurno. Satu-satunya transportasi untuk menuju Desa Giripurno adalah dengan kendaraan pribadi.
Terdapat dua jenis jalan yang berada di Desa Giripurno yaitu jalan utama desa dan jalan kampung menuju pemukiman warga. Jalan desa merupakan jalan utama yang dilalui untuk keluar masuk Desa Giripurno. Kondisi jalan desa di Desa Giripurno sudah dalam kondisi baik. Jalan Desa sudah cor blok dan aspal. Menurut informasi masyarakat Desa Giripurno, kondisi jalan saat ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Pembangunan jalan cor blok terus dilakukan setiap tahun. Hampir semua jalan desa sudah berupa cor blok dan aspal. Meskipun ada sebagian jalan desa yang kondisinya rusak. Jalan desa menuju Dukuh Jombor merupakan jalan aspal. Namun kondisinya sebagian besar sudah rusak. Adanya kondisi jalan yang terjal dan aspal yang sudah rusak, ketika musim hujan tiba, rawan terjadi kecelakaan. Selain jalan desa, juga terdapat jalan kampung, yang merupakan jalan penghubung antara jalan utama desa dengan pemukiman warga.
Pemukiman masyarakat Giripurno ada sebagian yang berkelompok, namun masih ada sebagian kecil yang berpencar. Sehingga belum semua jalan kampung tersentuh pengerasan. Terdapat beberapa jalan kampung dan jalan setapak ke area pemukiman warga yang masih berbatu dan berupa tanah. Adanya beberapa pemukiman yang terpencar, membuat akses jalan dari jalan kampung ke pemukiman tersebut terkadang sulit dijangkau. Bagi masyarakat yang memiliki pemukiman yang terpencar dari yang lain, mereka secara swadaya membuat jalan sebagai akses ke rumah mereka secara pribadi. Biasanya rumah yang berpencar tersebut letaknya di kawasan lereng dengan kemiringan yang cukup ekstrim. Terkadang mereka akan membuat jalan setapak yang di cor blok, dimana hanya muat untuk akses jalan setapak dan untuk lalu lintas kendaran roda dua yang mereka miliki.
Referensi:
- https://eksotikadesa.id/kondisi-alam-desa-giripurno/
- https://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/JMD/article/view/81-05